![]() |
Direktur Pengelolaan Kualitas PT INKA Banyuwangi, Bambang Jatmika, mengatakan bahwa sejak mulai produksi pada Desember 2024, pabrik ini telah menyiapkan sistem manufaktur berbasis teknologi tinggi. Mesin-mesin produksi yang datang secara bertahap akan lengkap pada kuartal ketiga 2025.
“Seluruh lini produksi menggunakan sistem robotik dan AI. Salah satu produk yang kami kembangkan adalah kereta otomatis tanpa lokomotif, yang tengah dipesan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI),” kata Bambang, Rabu (2/7/2025).
Dengan teknologi ini, INKA Banyuwangi menargetkan produksi 250 gerbong per tahun mulai 2026, setara dengan nilai ekonomi sekitar Rp 4 triliun. Tahun ini, produksi masih ditargetkan sebanyak 100 gerbong karena tahap pemenuhan investasi mesin masih berlangsung.
Selain berinovasi pada teknologi, INKA juga memperkuat sumber daya manusia. Hingga pertengahan 2025, sekitar 600 tenaga kerja telah direkrut, mayoritas lulusan SMK dan D3 asal Banyuwangi. Mereka bahkan mendapat pelatihan khusus di Madiun, serta sebagian dikirim ke Cina dan Jepang untuk mendalami sistem kerja modern.
“Kami ingin SDM lokal mampu mengoperasikan teknologi tercanggih. Kami juga bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) agar pelatihan yang diberikan sesuai kebutuhan industri,” tambah Bambang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kemajuan teknologi yang diusung INKA. Menurutnya, investasi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mengangkat kualitas SDM daerah.
“INKA Banyuwangi telah membuktikan bahwa anak-anak muda kita bisa bersaing secara global dengan bekal pelatihan dan teknologi mutakhir. Ini investasi yang berdampak besar, bukan hanya ekonomi, tapi juga masa depan,” ujar Ipuk saat kunjungan ke pabrik tersebut.



0 komentar:
Posting Komentar