Pasien Dirujuk Pakai Perahu Nelayan Meninggal Dunia, Keluarga Tagih Kepedulian Pemerintah

SAMPANG – Duka mendalam menyelimuti keluarga Mohammad Wani (61), warga Dusun Barat, Desa Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang, yang menghembuskan napas terakhir usai dirujuk menggunakan perahu nelayan karena ambulans laut tidak beroperasi. Pasien yang sempat viral ini meninggal dunia pada Sabtu, 6 Juli 2025 pukul 16.00 WIB di RS Qona’ah Sampang, setelah lima hari dirawat intensif akibat gagal ginjal stadium lima.

Sebelumnya, Wani harus menjalani perjalanan darurat menyeberangi laut selama dua jam menggunakan perahu kayu sederhana milik nelayan pada 4 Juli 2025. Kondisinya kala itu sudah kritis sejak masih di Puskesmas Mandangin, yang keterbatasan alatnya membuat pihak keluarga terpaksa mengambil risiko besar.

"Di Puskesmas Mandangin kurang fasilitas, jadi kami terpaksa merujuk pakai perahu. Tidak ada pilihan lain," ujar Jalil, anggota keluarga korban, Selasa (8/7/2025).

Menurut Jalil, tragedi ini menjadi potret buram pelayanan kesehatan di wilayah kepulauan. Ia berharap pemerintah tidak lagi mengabaikan kebutuhan mendesak warga yang tinggal jauh dari pusat layanan medis. “Semoga ini jadi peringatan keras agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang mengakui ambulans laut memang tersedia di Pulau Mandangin, namun tak dapat digunakan karena kehabisan anggaran bahan bakar sejak April 2025, meski dana awalnya disiapkan hingga Juli.

“Frekuensi rujukan sangat tinggi, dan itu membuat anggaran operasional cepat habis. Saat ini kami sedang mengupayakan dana tambahan agar ambulans laut bisa kembali beroperasi,” ujar Plt. Kepala Dinkes KB Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini.

Dinkes berjanji akan mendorong percepatan dana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) agar kasus serupa tidak terjadi di masa depan. “Kami prihatin dan akan berusaha sekuat tenaga agar layanan bisa kembali normal,” tutupnya.

 

About Jemberpedia

0 komentar:

Posting Komentar